Oeh Cakra Achmad
Relawan Gemma 9
Masjid Pantai Bali kembali mencuri perhatian dengan peluncuran Lomba Omplok Layar pada 17 November 2024. Selain menjadi inovasi wisata bahari yang unik, kegiatan ini juga membawa pesan mendalam tentang solidaritas dan toleransi, khususnya dalam mendukung perjuangan kemanusiaan global seperti pembelaan terhadap rakyat Palestina.
Omplok Layar adalah sebuah inovasi karya Tim Masjid Pantai Bali. Inovasi ini adalah hasil perpaduan dari Omplok (Dayung sampan kecil) yang tidak berlayar dan Jukung (Perahu layar) yang berukuran besar sehingga perlu beberapa orang untuk mengendalikannya. Hasil perpaduan tersebut diharapkan bisa menjadi daya tarik baru bagi wisatawan domestik dan mancanegara untuk berkunjung ke kabupaten Jembrana, daerah yang sedang berkembang di Bali Barat. Omplok Layar digelar di kawasan Masjid Pantai Bali, Desa Cupel, Kec. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Imam Purnama, salah satu perwakilan Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN), menegaskan bahwa Lomba Omplok Layar bukan sekadar kompetisi olahraga bahari, tetapi juga menjadi ajang untuk menanamkan nilai-nilai kemanusiaan. “Pesan kemanusiaan yang kami gaungkan adalah bentuk solidaritas dan toleransi lintas batas untuk melawan penjajahan serta melindungi siapapun yang tertindas,” ungkapnya.
Perwakilan yayasan lainnya, Firmansyah Dimmy, mengatakan, komitmen untuk toleransi telah ditunjukkan oleh Masjid Pantai Bali melalui berbagai kegiatan sebelumnya, seperti Festival Masjid Pantai Bali pada Agustus 2024, yang melibatkan kerja sama lintas agama. Selain itu, tim Masjid Pantai Bali juga aktif dalam kegiatan sosial bersama umat beragama lainnya, memperkuat hubungan antarumat melalui aksi nyata di lapangan.
Arif Darmawan, Ketua Panitia Lomba Omplok Layar, berharap kegiatan ini menjadi tradisi tahunan yang tidak hanya mempromosikan potensi wisata bahari Jembrana, tetapi juga mempererat persaudaraan antarbangsa. “Kami ingin acara ini tidak hanya mendukung ekonomi masyarakat lokal, tetapi juga menjadi simbol toleransi dan kepedulian terhadap isu-isu global,” ujarnya.
Acara ini juga menyertakan sosialisasi pemanfaatan QRIS oleh lembaga perbankan, memperlihatkan sinergi antara inovasi digital dengan pemberdayaan masyarakat. Dengan slogan “Bersama Omplok Layar, Jembrana Menuju Kejayaan Wisata Bahari.”
Kegiatan ini membuktikan bahwa budaya, wisata, dan nilai-nilai kemanusiaan dapat berjalan beriringan untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Lomba Omplok Layar adalah bukti nyata bahwa inovasi lokal mampu menghadirkan dampak global, menyuarakan toleransi, dan solidaritas di tengah keberagaman. Kawasan Masjid Pantai Bali kini bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga pusat penyebaran nilai-nilai kemanusiaan yang global.